Sekelebat bayangan itu ternyata….

Saya menoleh kearah sekelebat bayangan yang mendadak membuyarkan lamunan…hmmm, nothing…Saya-pun melanjutkan menyeruput teh hangat sambil melepas kepenatan..hmmmm, enaknyaaaaa…..

Pagi hari, saat tengah berkutat dengan huruf – huruf dikeyboard komputer..lagi – lagi saya dikejutkan dengan sekelabat bayangan yang lewat…Ahhhh, siang – siang gene mana ada hantu ahhhh, hiburku…

Malam itu aku tertidur pulas banget, sampai – sampai kesiangan bangun esok harinya he..he.. Seperti biasa, aku mulai disibukkan dengan urusan rumah tangga dulu sebelum mulai beraktifitas didepan layar komputer.

Saat tengah keluar dari kamar, saya melihat sesuatu yang melintas dibalik tembok, setengah berlari saya mengejar kearah “sesuatu “ tersebut. Dan…..setengah memekik saya melihat seekor ular yang juga setengah kaget melihatkoe.

Ihhhh, panjangnya sekitar 40 cm, warnanya hitam dan ada belang – belang coklatnya dan berdiameter sekitar 1 cm..masih kecil sih tapi sudah mampu memucat pasikan wajahku dan keringat dingin membasahi keningku..Walau kecil..tapi ularrrrrr bokkkkkk…A scaring animal…

Saya segera menutup semua pintu dan jendela, kemudian bergegas mengambil cikrak, sapu ijuk dan cangkul kecil..LOH!!!!!....niatnya sih, hanya ingin menghalaunya tanpa ingin menyakitinya. Tetapi rupanya ular dan saya sama – sama merasa tidak nyaman, ketakutan dan terancam. Sehingga sama – sama menunjukan sikap memberikan perlindungan diri.

Ular tersebut sesekali menaikkan lehernya dan membuka mulutnya saat sapu mendekati dirinya. Ahhhh, saya gak pernah menyangka bertemu ular apalagi didalam rumah….Melihat ular ditelevisi saja sudah menakutkanku..Nah, sekarang saya harus menghadapinya…face to face…kebayang keringat yang mengucur..makin heboh dah…

Karena ular ini menunjukan perlawanan kepadaku dan sayapun juga semakin takut maka disaat yang tepat ular berhasil terkurung dibawah sapu. Tentu saja hal tersebut gak akan saya sia – siakan maka sayapun lalu memukulkan cangkul kecil berulangkali diatas sapu ijuk sambil berteriak histeris hingga terlihat darah mengalir dibawahnya.

Hihihihhhhhh…saya merinding dengan lutut bergetar sayapun mundur beberapa langkah tanpa berani membuka sapu ijuk yang menutupi ular tersebut. Karena walaupun ular sudah mati namun racun yang keluar masih sangat berbahaya alias mematikan bokkkk…( pernah denger dari pakar ular ditelevisi sih..).

Setelah dipastikan tidak ada gerakan lagi maka sayapun membuka dan melihat ular yang sudah tewas dengan luka dibeberapa bagian tubuhnya…Masih bergidik, sayapun membawanya keluar dan menaruhnya diatas Koran kemudian membakarnya. Untuk memastikan ular ini benar – benar sudah mati.

Saat api berkobar membakar ular tersebut, dalam hati saya merasa berdosa…yup, karena saya telah membunuhnya..mungkin ular tersebut hanya numpang lewat..tapi didalam rumah??? Yang bukan habitatnya loh…Andai saya mengerti bahasanya mungkin hal seperti ini gak bakal terjadi..HALAHHHHHHHH……!!!!!

Ternyata sekelebat bayangan yang menggangguku beberapa hari ini adalah seekor ular…